Dalam rangka berpartisipasi dalam assembly pekan ini, para siswa kelas 5 Cendekia Leadership School Bandung mementaskan drama teatrikal bergenre komedi yang berjudul “Dukun VS Dokter”. Drama ini menceritakan mengenai betapa pentingnya kesehatan bagi tubuh kita sehingga jangan remehkan suatu penyakit apapun, disamping itu pendidikan dan ilmu pengetahuan juga memegang peranan penting untuk menjaga kesehatan, karena bila kita menderita atau mengalami suatu penyakit, kita akan tahu kemana kita berobat dan bagaimana cara menyembuhkan penyakit kita dengan tepat.
Drama yang dikemas secara komedi ini mengisahkan tentang sebuah desa (Desa Bojong Koneng) yang terpencil dan memiliki penduduk yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya arti kesehatan, disamping belum adanya pelayanan kesehatan mereka cenderung lebih mempercayai praktek pengobatan illegal, dalam drama ini beberapa orang penduduk memilih pergi ke praktek pengobatan yang dilakukan oleh seorang dukun (Ki Kusumo) dan asistennya (Ki Bojo). Kedua orang ini merupakan tokoh yang amat disegani di desa tersebut, sehingga mereka semena- mena memberikan tarif pengobatan yang sangat tinggi padahal mereka tidak melakukan pengobatan yang sesuai dengan prosedur.
Akibatnya, beberapa pasien yang berobat kepada mereka bukannya sembuh, malah semakin parah. Selang beberapa bulan datanglah seorang dokter (Dokter John) dari sebuah kota yang memberanikan diri untuk membuka praktek di Desa Bojong Koneng, bersama seorang perawatnya (Suster Puspa) mereka diberitahukan bahwa belum ada seorang dokter pun yang pernah membuka praktek di desa tersebut. Setelah beberapa minggu tinggal dan membuka praktek di Desa Bojong Koneng, beberapa penduduk mulai menyadari kesalahan mereka dalam menyembuhkan penyakit yang mereka derita, akhirnya mereka mulai berbondong – bondong pergi ke dokter untuk menyembuhkan penyakit mereka, karena dokter tersebut dapat mendiagnosis penyakit dengan tepat serta melakukan pengobatan yang sesuai dengan prosedur, namun puncak permasalahan timbul saat dukun yang biasa dikunjungi para penduduk desa tersebut mulai kehilangan banyak pasien lalu dia mengetahui dari asistennya bahwa sekarang ada dokter membuka praktek di Desa Bojong Koneng, tentu saja dukun itu sangat murka. Kemudian dukun beserta asistennya mendatangi tempat praktek Dokter John serta menyalahkan keberadaan dokter tersebut yang mengakibatkan penghasilan mereka menurun drastis, walaupun Dokter John mencoba menjelaskan keberadaannya di Desa Bojong Koneng, tetapi Dukun dan asistennya malah terus menyerang Dokter John walau berusaha dilerai oleh Suster Puspa,lalu keributan antara dukun dan dokter terdengar oleh pemimpin Desa Bojong Koneng (Pak Lurah), kemudian beliau dan anak laki – lakinya serta beberapa penduduk mendatangi tempat keributan tersebut. Akhirnya atas nasihat Pak Lurah dukun dan dokter bisa didamaikan dan Desa Bojong Konengpun menjadi damai kembali.
Drama yang dikemas secara komedi ini merupakan hasil karya orisinil dari guru serta para siswa kelas 5 dan dukungan dari sekolah. Para siswa kelas 5 mempersiapkan drama ini dengan matang walaupun waktunya terbatas, persiapan yang mereka lakukan diantaranya:
1. Membantu menyiapkan dan menuliskan naskah
2. Menyiapkan peralatan dan kostum
3. Membuat rekaman suara mereka sendiri
4. Membantu menyiapkan tata panggung
5. Mementaskan drama di depan aula
Berikut merupakan nama para siswa yang berperan dalam drama berjudul :
“Dukun VS Dokter”
Andi M. Yuandana Putra.C sebagai Dokter John
Inggar Murbo Tjaroko sebagai Ki Kusumo
Sakagala Gema Lafadzagat sebagai Ki Bojo
Anggrek Bulan Puspa Pesona sebagai Suster Puspa
Farrel Reyhan Adyatama sebagai Pak Lurah
Gisela Nur Fitriani sebagai Ibunya pasien patah tulang + patah hati
Aria Hadiputra Susilohadi sebagai pasien patah tulang + patah hati
Prasidya Dhanurendra Zijlstra sebagai Chicken Boy
Julian Kevin Rog sebagai Ayahnya Chicken Boy
Nauval Affiyata Adli sebagai anaknya pak lurah
Pendukung Pembuatan Drama
Fitri Aina Guru Kelas G.5, pembuat dan penyunting naskah
Gilang Fajar Guru Asisten G.5 Narator
Louis Frederick Rakotoarison [Fredy] Suara dan Pengarah adegan & DVD Cover Design
Rabu, 10 November 2010
Ing. Louis Frederick Rakotoarison, MT
ICT Coordinator, Cendekia Leadership School
0 comments
Post a Comment