Powered by Blogger.

Saturday, 14 February 2015

Pengalaman Menarik Dari Ubuntu

PENGALAMAN MENARIK DARI UBUNTU

Beberapa hari yang lalu saya menolong teman saya yang sedang bermasalah dengan virus.
Virus tersebut dapat beranak-pinak dalam sekejap dan siap menyerbu “folders” di dalam komputer.
Dia menyamar sebagai email jadi kalau dilihat di Windows XP versi apapun icon seperti amplop mendingan kalau amplop berduuit, he! He! Namun amplop yang ini kirimannya adalah virus. Maksudnya itu adalah lambang virus.

Kalau di Windows7 lambangnya menjadi seperti icon Ms. Outlook.
Virus ini membuat nama: “nama_komputer.eml atau readme.eml”
Saya menggunakan “external hard disk” sebagai media penolong dan gudang software untuk membasmi si virus bandel ini, namun akhirnya dia juga menjadi terinfeksi oleh virus ini dan sampai berimbas di komputer desktop serta laptop di rumah saya.
Situasi ini tentu saja sangat merugikan karena selain beresiko merusak sekaligus menghambat pekerjaan dan terancam tidak bisa melakukan apa-apa.
Menghubungi teman dekat meminta nasehat dan bantuan namun gagal, pokoknya segala usaha dilakukan agar masalah ini terselesaikan.
Usaha terakhir adalah dengan “back-up” se-isi hard disk laptop dan install ulang. Pada saat install ulang ini baru muncullah fenomena yang tidak saya duga sebelumnya, penasaran? Begini ceritannya, saya berusaha menyelamatkan laptop saya yang secara belak-belakan saya panggil mesin duit, alangkah kecewanya karena setelah pinjam “external dvd” dari teman, si laptop tidak mau lagi membaca isi CD maupun DVD sudah jelas bahwa CD/DVD tersebut “bootable” namun tetap mengeluarkan error non-bootable atau NON-SYSTEM DISK ERROR.

Akhirnya karena takut gagal lagi lalu memikirkan dan mencoba sesuatu yang agak sedikit “ekstrim” dicabut hard disk dari laptop dan dipasang di komputer desktop untuk di-install Operating System lalu jatuhlah pilihan kepada sang penyelamat “UBUNTU” dengan harapan setelah instalasi selesai hard disk dicabut kembali lalu dipasang di tempat aslinya yaitu: laptop.
Selama proses instalasi jangan lupa berdo’a dan istighfar agar usaha seharian memikirkan kombinasi-kombinasi yang sangat panjang di atas gagal lagi. Walaupun dengan rasa was-was akhirnya semua berjalan dengan lancar.

Ternyata setelah dipasang kembali di laptop dan dinyalakan, laptop langsung dapat menjalankan Ubuntu tanpa “babibu” dan sampai sekarang saya jatuh cinta dengannya.
Pantaslah kalau disebut “Ubuntu Linux for Human Beings”.Kesimpilannya apakah bisa kalau software berbasis Windows di install di komputer lain dulu baru hard disk terinstal dipindahkan ke komputer lain dan langsung jalan? Nggak kan? Kecuali melakukan cara yang namanya “cloning”. Beda dengan Ubuntu satu hard disk dicabut dari laptop di install Ubuntu di komputer lain lalu dipasang kembali ke laptop langsung jalan.

Saya menggunakan:
Desktop Komputer: Pentium IV, 512MB Memory, 120 GB Hard disk (yang dari laptop)
Selamat mencoba.

Louis Frederick Rakotoarison [Fredy]
Curriculum Consultant

0 comments

Post a Comment