Powered by Blogger.

Saturday 14 February 2015

Math is fun!


Matematika termasuk matapelajaran yang paling ditakuti kebanyakan dari kita semua.
Bisakah kita membuat matapelajaran yang satu ini agar tidak menjadi momok menakutkan bagi kebanyakan orang?

Dari sekian banyak siswa selalu saja ada anggapan bahwa “matematika” adalah mata pelajaran sangat menakutkan dan kebanyakan mencoba atau berusaha menghindarinya.
Apakah kita pernah mengaitkan pelajaran kita dengan ke “tujuh” kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yang dipopulerkan Dr. Howard Gardner?

Menurut beberapa ahli pendidikan maupun peneliti, pembelajaran berbasis pendekatan kecerdasan majemuk sadalah sebuah inovasi pendidikan. Kecerdasan majemuk tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1) Intelegensi Linguistik: kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif, baik secara oral maupun tertutis.
2) Intelegensi matematis-Logis: kemampuan untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola serta pemikiran logis dan ilmiah.
3) Intelegensi Ruang-Spasial: kemampuan untuk menangkap dunia ruang-spasial secara tepat.
4) Intelegensi Kinestetik-badani: kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan atau perasaan.
5) Intelegensi Musik: kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara.
6) Intelegensi Interpersonal: kemampuan untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, intensi, motivasi, watak, dan temperamen orang lain.
7) Intelegensi Intrapersonal: kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasarkan pengenalan diri itu.
Namun belakangan ini berkat pengembanga dari parapakar pendidikan masih ada:
8) Intelegensi lingkungan/Naturalis (Perkembangan selanjutnya dari 7): kemampuan untuk mengerti alam lingkungan dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam
naturaI; kemampuan untuk memahami dan menikmati alam; dan menggunakan kemampuan tersebut secara produktif.
9) Intelegensi eksistensial (Perkembangan lebih lanjut dari 8) (Amstrong, 2002): kepekaan atau kemampuan untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam eksistensi manusia.
Kesembilan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini, minimal sejak usia sekolah dasar agar bermanfaat bagi individu tersebut.

Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences diterima karena mampu masuk kedalam semua jenis kecerdasan anak. Konsep ini menegasi mitos bahwa anak cerdas adalah anak yang memiliki komponen kecerdasan tertentu saja. Karena menurut teori ini pada hakikatnya setiap anak adalah cerdas. Karena setiap anak memiliki kecerdasan tertentu dan potensi tertentu dan anak satu dengan anak lainnya memiliki kecerdasan yang berbeda.Kita mengenal Albert Einstein fisikawan jenius dan dianggap manusia paling cerdas abad 20 yang jika kita pahami dalam konteks kecerdasan majemuknya Gardner hanya memiliki komponen kecerdasan tertentu.
Begitu pula yang berbakat dengan sepakbola ataupun mereka yang menggeluti olahraga yang lain.
Setiap perencanaan pembelajaran sudah sepatutnya menyertakan beberapa unsur di dalam kecerdasan majemuk ini.

Tentu saja kita memahami betul bahwa ada beberapa factor lain juga harus kita pertimbangkan dalam kegiatan pelajar-mengajar agar penyampaian aktivitas di kelas menjadi maksimal.
Setiap waktu adalah istimewa dalam kegiatan kita yaitu melihat dan mengamati kondisi siswa-siswi kita di setiap waktu atau jam mengajar kita oleh karena tidak akan sama kondisi tersebut pada saat kita masuk lebih pagi apalagi mengajar matapelajaran matematika setelah makan siang.
Adapula saran sebaiknya jam pelajaran matematika tidak dilaksanakan pada siang hari karena siswa relatif tidak segar lagi pada jam-jam yang dimaksud.
Disinilah perlunya guru matapelajaran matematika menyiasati keadaan oleh karena dengan jadwal padat dan harus disesuaikan dengan ketersediaan guru pula pelajaran ini harus dilakukan setelah jam makan siang.

Bagaimana ya caranya?
Buatlah pengajaran matematika menjadi menyenangkan. Menjadikan pelajaran anda lebih menarik sebaiknya Anda coba menggunakan berbagai alat seperti permainan matematika online, role play, menerapkan matematika dalam kehidupan nyata dan masih banyak lagi.

Tunjukkan Matematika dalam kehidupan nyata
Memberikan contoh membuat anak-anak atau siswa-siswi memahami bahwa matematika itu selalu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Apakah mereka pernah mempunyai uang jajan?
Apakah mereka pernah membeli sesuatu lalu mendapatkan uang kembalian, apakah uang kembalian tidak kurang?

Apakah mereka pernah membeli permen yang harga satuannya ketahuan lalu setelah mereka menyukainya ingin membeli beberapa? Itu sudah menyatakan perkalian.
Apakah mereka baik dengan temannya lalu membeli permen untuk dikasih ke temannya yang tidak mampu mebelinya? Itu sudah menyatakan pembagian.

Belajar tentang capacity (l, cl, ml) dapat pula dilakukan dengan mengisi wadah berukuran
500 ml untuk melatih siswa dengan aktivitas nyata. Mereka dapat mengetahui isi yang sebenarnya dari beberapa wadah yang digunakan untuk aktivitas ini. Dalam contoh ember berwarna hijau dan merah muda.



Role Play

Anak-anak senang berprilaku sebagai guru, sebagai orangtua, sebagai penjual.
Dengan demikian mereka mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari dan dapat dipahami setelah bermain peran, semisal penjual dan pembeli dengan menggunakan uang-uangan (lokal atau luar semisal dollar dalam kasus kami). Mereka akan merasakan bagaimana memberikan uang kembalian dan dapat mengklaim kalau uang yang diberikan tidak cukup.
Saya membiarkan murid saya bermain “monopoli” untuk meningkatkan mental “entrepreneurship” mereka juga dengan bermain.

Gunakan game matematika online
Anda harus dapat membaca “gerak-gerik” anak-anak dengan membaca perilaku mereka setelah sekian lama menjelaskan pelajaran. Ada kalanya kita dapat menggunakan fasilitas internet di sekolah dan bermain “game online”. Semua anak suka bermain game. Gunakan ini sebagai kesempatan untuk mengajar matematika.
Matematika dengan menggunakan computer akan menjadi sangat membantu anak-anak untuk menghilangkan kejenuhan dan menjadi selingan sehingga terkadang mereka sudah tidak sabar menunggu jadwal matematika berikutnya. Banyak permainan online bisa anda gunakan.
Ini ada beberapa yang pernah kami gunakan:
-    www.abcya.com
-    www.hoodamath.com
-    http://www.funbrain.com/brain/MathBrain/MathBrain.html
-    http://www.playkidsgames.com/games/mathfact/default.htm
-    http://www.crickweb.co.uk/ks1numeracy.html
-    http://www.bbc.co.uk

Dengan cara bergerak menjadikan siswa-siswi lebih aktif dan tidak merasakan kejenuhan apalagi dengan pengaruh dari “gejala pencernahan” yang menyebabkan mereka mengantuk saat hanya duduk di kelas mendengarkan anda menjelaskan pelajaran. (...to be continued...)




Ing. Louis Frederick Rakotoarison, MT
Curriculum Consultant

0 comments

Post a Comment